Minggu, 06 November 2011

Topologi Bintang (Star)

Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke lokasi pusat
(central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub.
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung
dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang
tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus
dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah
satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi
yang lainnya (jaringan).
Bagaimana Jaringan Star Bekerja
Setiap komputer dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central hub yang
mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast star network) atau hanya
ke komputer yang dituju (dalam switched star network). Hub dalam broadcast star network
dapat menjadi aktif ataupun pasif. Active hub memperbaharui sinyal elektrik yang diterima
dan mengirimkannya ke semua komputer yang terhubung ke hub. Hub tipe tersebut sering
disebut juga dengan multiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32 port, dengan
seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan mengakibatkan kinerja
jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut kita bisa menggunakan switch yang
memiliki kemampuan untuk menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switch
membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring panel atau
blok punch-down, hanya berfungsi sebagai titik koneksi (connection point) dan tidak
melakukan penguatan sinyal atau memperbaharui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan
tenaga listrik untuk menjalankannya.
Jaringan Bintang Hybrid (Hybrid Star Network)
Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel untuk mengimplementasikan jaringan star.
Hybrid hub dapat digunakan untuk mengakomodasi beberapa tipe kabel dalam satu jaringan
bintang.
Keuntungan dari penggunaan Topologi Star
Keuntungan dari penggunaan topologi star:
Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang
menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang
berlangsung. Kita hanya tinggal menambah kabel baru dari komputer kita ke lokasi
pusat (central location) dan pasangkan kabel tersebut ke hub. Bila kapasitas dari hub
pusat sudah melebihi, maka kita tinggal mengganti hub tersebut dengan hub yang
memiliki jumlah port yang lebih banyak.
Pusat dari jaringan star merupakan tempat yang baik untuk menentukan diagnosa
kesalahan yang terjadi dalam jaringan. Intelligent hub merupakan hub yang
dilengkapi dengan microprocessors yang selain memiliki fitur sebagai tambahan
untuk mengulang sinyal jaringan juga melakukan monitor yang terpusat dan
manajemen terhadap jaringan.
Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer
tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star. Hub dapat mendeteksi
kesalahan dalam jaringan dan memisahkan komputer yang rusak tersebut dari
jaringan dan memperkenankan jaringan untuk beroperasi kembali.
Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan
hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kekurangan dari penggunaan Topologi Star
Topologi star mempunyai kekurangan sebagai berikut:
Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami kegagalan,
maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
Memerlukan alat pada central point untuk mem-broadcast ulang atau pergantian
traffic jaringan (switch network traffic).
Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu
central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi
jaringan yang lain.

 referensi
Groth, David,”Network + ™ Study Guide Third Edition”, Sybex, 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar