Selasa, 30 April 2013
perintah perintah dasar latex
A.format
\documentclass{....}
....pembukaan....
\begin{document}
....isi.....
\end{document}
B. Aturan syntax
1.spasi
2.Aligment
justified (rata kanan - kiri)
flushleft (rata kiri)
flushright (rata kanan)
center (tengah)
3. FONT/tulisan
font yang ada dilatex
-roman \rmfamily
-Typewrite \ttfamily
-sansserif \ssfamily
bentuk font pasa latex
-italic \textit \it
-bold \textbf \bf
-underline \underline
\documentclass{article}
\begin {document}
\begin{tabular} {|c|l|r|}
head 1 &\bf head 2 & head 3\\
\hline
baris 1 & 111 & ALU\\
cline {2-2}
baris 2 & 234 & DESK\\
\hline
\end {tabular}
\end {document}
\documentclass{....}
....pembukaan....
\begin{document}
....isi.....
\end{document}
B. Aturan syntax
1.spasi
2.Aligment
justified (rata kanan - kiri)
flushleft (rata kiri)
flushright (rata kanan)
center (tengah)
3. FONT/tulisan
font yang ada dilatex
-roman \rmfamily
-Typewrite \ttfamily
-sansserif \ssfamily
bentuk font pasa latex
-italic \textit \it
-bold \textbf \bf
-underline \underline
\documentclass{article}
\begin {document}
\begin{tabular} {|c|l|r|}
head 1 &\bf head 2 & head 3\\
\hline
baris 1 & 111 & ALU\\
cline {2-2}
baris 2 & 234 & DESK\\
\hline
\end {tabular}
\end {document}
join table oracle
Pada gambar di atas kita membuat
table bio_mhs kmudian mengisi dengan daftar nama yang sudah ditentukan sebanyak
10 nama denga npm dan kelas yang berbeda dan dapat kita lihat bahwa table di
atas adalah table bio_mhs
Gambar di atas merupakan gambar table nilai yang sudah
terisi sebelumnya dan itu lah tampilannya
Dan table diatas adalah table
matakuliah yang telah dibuat dan diisi kode matakuliah dan matakuliahnya
Berikut ini tampilan dua table
yang telah digabungkan atau join table tampilan di atas merupakan gabungan
antara table bio_mhs dengan table nilai dengan npm sebagai primary key dan
penghubung antara kedua table dan field yang di tapilkan yaitu nama,kelas,dan
nilai.
Senin, 29 April 2013
paper
paper adalah tulisan yang memuat pembahasan dari sebuah topik tertentu dengan dukungan data dan argumen yang valid dan kuat.
Dari pengertian di atas, kita bisa menggarisbawahi beberapa kata, antara lain:topik tertentu, data serta argumen yang valid dan kuat. Kata-kata tersebut nantinya akan menjadi unsur utama sebuah paper. Kita bahas satu per satu:
1. Topik
Topik di sini maksudnya adalah topik yang akan kita bahas dalam paper. Topik yang dipilih sebaiknya tidak terlalu sempit dan juga tidak terlalu melebar. Selain itu topik yang dibahas sebaiknya didapat dari ide yang orisinil yang belum dibahas pada paper-paper lain atau bisa juga pengembangan dari topik yang pernah dibahas pada paper sebelumnya.
2. Data
Data di sini maksudnya adalah data-data pendukung yang nantinya akan kita bahas di paper kita sekilas. Data-data ini berupa tinjauan pustaka. Isi dari tinjauan pustaka bisa kita lihat pada pembahasan tinjauan pustaka.
3. Argumen
Argumen di sini merupakan pembahasan dari penelitian yang kita lakukan. Pembahasan ini harus didukung fakta-fakta dan bukti yang kuat. Argumen bisa dipakai untuk memperbaiki suatu data yang didapat atau bisa juga berupa pengembangan.
Setelah memahami unsur-unsur utama paper, selanjutnya akan kita bahas mengenai format paper. Perlu saya ingatkan bahwa kemungkinan format paper di satu universitas bisa berbeda dengan universitas lain. Tapi secara garis besar semua isinya sama, hanya penamaan babnya saja yang berbeda.
Bab-bab dalam paper yang saya ketahui adalah sebagai berikut:
1. Abstrak
Abstrak merupakan ulasan singkat mengapa penelitian dilakukan, bagaimana penelitian dilaksanakan, hasil-hasil yang penting, dan simpulan utama dari kegiatan.
Abstrak merupakan bagian yang penting dari sebuah paper. Biasanya pembaca menilai menarik atau tidaknya sebuah paper atau berbobot tidaknya sebuah paper. Penulisan abstrak yang kurang menarik bisa membuat pembaca enggan membaca paper kita lebih lanjut.
2. Pendahuluan
Bab ini mengulas tentang alasan pemilihan topik yang berupa menguraikan masalah-masalah yang ada sehingga membuat penelitian perlu untuk dilakukan. Bisa juga ditambahkan manfaat dan kelebihan penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya.
3. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka memuat tinjauan dan ulasan singkat dan jelas atas pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian. Pustaka yang digunakan sebaiknya berupa pustaka terbaru yang relevan dengan bidang yang diteliti.
Misalnya kita membahas tentang tentang kelebihan Service Oriented Architecture (SOA) dibandingkan arsitektur lain. Maka sebaiknya di tinjauan pustaka dibahas mengenai aristektur lain berserta kekurangannya yang nantinya akan dilengkapi dengan SOA.
Selain itu, tinjauan pustaka bisa juga membahas secara singkat tentang dasar teori yang diperlukan untuk memahami pembahasan yang akan kita lakukan selanjutnya. Tinjauan pustaka harus berupa data yang valid sehingga perlu untuk mencantumkan referensi dari mana data berasal. Selain itu, tinjauan pustaka tidak boleh lebih panjang dari pembahasan yang akan kita lakukan nanti.
4. Metodologi
Di sini berisi analisis, desain, dan implementasi dari penelitian yang kita lakukan. Di sini akan dibahas secara detail mengenai penelitian yang kita lakukan.
5. Uji coba
Di sini berisi hasil uji coba dari penelitian yang kita lakukan. Bandingkan dengan penelitian yang lama sehingga akan terlihat bahwa penelitian kita lebih unggul.
6. Simpulan
Simpulan memuat ringkasan hasil penelitian dan jawaban atas hipotesis penelitian. Bisa juga membuat simpulan dari hasil uji coba.
7. Daftar pustaka
Memuat semua pustaka yang kita gunakan dalam paper. Pustaka yang dimuat didaftar pustaka harus dikutip minimal sekali dalam paper.
Sumber : http://farchan.wordpress.com/2010/01/05/cara-membuat-paper/
Senin, 08 April 2013
Sejarah bahasa Indonesia (Melayu)
Pada zaman kerajaan Hindu - Budha, bahasa Melayu mengalami percampuran bahasa dengan bahasa Sansekerta, dimana itu dapat di buktikan di 5 prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya.
Dan pada zaman itu, bahasa Melayu berfungsi sebagai :
Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra.
Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia
Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
Bahasa resmi kerajaan.
Bahasa Melayu pun turut tersebar luas sampai ke pelosok - pelosok nusantara, sehubungan dengan datang dan menyebarnya Islam di wilayah nusantara. Dan bahasa Melayu kembali mengalami percampuran dengan bahasa lain, yakni bahasa Arab.
Dewasa ini, bangsa Melanesia menggunakan bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa ini adalah “bahasa pemersatu”, yang mendapat tempat utama dalam media komunikasi formal, baik sebagai bahasa teks maupun lisan, disekolah, perkantoran dan tentu saja pada media cetak dan elektronik.
Memang ada sisi baiknya, bahwa ‘bahasa Indonesia’ memainkan peran penting sebagai “jembatan” komunikasi menerobos diversitas linguistik yang berbeda satu sama lain (termasuk di Papua), dan memungkinkan para penuturnya menjangkau dunia pendidikan modern. Namun mesti disadari pula akan sisi buruknya, terutama bahwa ‘bahasa Indonesia’ menjadi dominan sehingga bahasa-bahasa lain keumgkinan akan tersisihkan. Entah bahasa Batak, Jawa, Bali dan termasuk 250 bahasa etnis Melanesia di tanah Papua. Padahal Bahasa Indonesia baru digunakan secara serius sejak 1950 di Papua oleh para pendakwah dan pejabat kolonial dalam rangka ‘menyatukan’ wilayah Papua dengan wilayah Hindia Belanda lainnya. Hal ini seiring dengan kebijakan diskriminasi kolonial Belanda yang hanya memperbolehkan bahasa Belanda diajarkan pada garis keturunan tertentu saja.
Apabila menenggok lebih jauh ke masa sebelumnya, maka bangsa Melanesia sebenarnya belum cukup dikenal para nasionalis Indonesia, selain sebagai koloni Belanda yang dalam banyak hal tidak terlibat langsung dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Diluar itu, wilayah ini cukup terisolir dari koloni Belanda di sebelah barat, kecuali wilayah pesisir utara yang menjalin hubungan dagang tradisional dengan Maluku. Selebihnya hanya bayang-bayang penjara besar – Boven Digul, di tengah sebagian besar masyarakat yang masih hidup di zaman batu (Benedict Andersson: 2002)
Ini berarti bangsa Melanesia, tidak terlibat dalam beberapa proses sejarah penting, terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia. Pertama, saat bahasa Indonesia dipermaklumkan sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda 1928, tidak ada yang mewakili bangsa Papua dalam peristiwa tersebut, kedua, saat bahasa Indonesia dianjurkan semasa pendudukan Jepang untuk menggusur bahasa Belanda, hal itu tidak terjadi di Papua, apalagi karena pertimbangan militer dan kondisi sosial politik waktu itu, Jepang membagi Hindia Belanda menjadi tiga wilayah koloni terpisah, dan Papua berada dibawah Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, ketiga, saat bahasa Indonesia dipergunakan sebagai wahana perlawanan menyerang kolonialisme yang dipuncaki proklamasi kemerdekaan RI 1945, justru bangsa Papua belum ‘mengenal’ NKRI.
Dari tiga fakta ini, bisa dibilang bahasa Indonesia adalah produk historis yang dalam prosesnya tidak sepenuhnya melibatkan bangsa Melanesia. Barulah pada tahun 1963 ketika Orde Lama mencanangkan operasi Trikora, dan disusul pelaksanaan Pepera semasa Orde Baru tahun 1969 bahasa Indonesia mulai dijadikan ‘bahasa resmi’ di Papua.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia yang sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, ia hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll. Untuk sebagian besar lainnya bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia ialah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia Kata “Indonesia” berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu Indos yang berarti “India” dan nesos yang berarti “pulau”. Jadi kata Indonesia berarti kepulauan India, atau kepulauan yang berada di wilayah India
Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, “jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia”. atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia”.
Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.
Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.
Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, atau Banjarmasin, atau Samarinda, atau Maluku, atau Jakarta (Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhirpun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Tionghoa Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.
Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan Singapura masih dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-negara jiran di Asia Tenggara.
Dengan memilih Bahasa Melayu Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu lagi seperti pada masa Islam berkembang di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan persatuan dan kebangsaan.Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian distandardisasi (dibakukan) lagi dengan nahu (tata bahasa), dan kamus baku juga diciptakan. Hal ini sudah dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.
Begitulah Awal Mula Bahasa Indonesia yang dapat awalmula.com rangkum dari berbagai sumber, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita seputar sejarah asal usul bahasa Indonesia.
Sumber :
www.google.com
www.wipedia.com key : sejarah bahasa indonesia
Dan pada zaman itu, bahasa Melayu berfungsi sebagai :
Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra.
Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia
Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
Bahasa resmi kerajaan.
Bahasa Melayu pun turut tersebar luas sampai ke pelosok - pelosok nusantara, sehubungan dengan datang dan menyebarnya Islam di wilayah nusantara. Dan bahasa Melayu kembali mengalami percampuran dengan bahasa lain, yakni bahasa Arab.
Dewasa ini, bangsa Melanesia menggunakan bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa ini adalah “bahasa pemersatu”, yang mendapat tempat utama dalam media komunikasi formal, baik sebagai bahasa teks maupun lisan, disekolah, perkantoran dan tentu saja pada media cetak dan elektronik.
Memang ada sisi baiknya, bahwa ‘bahasa Indonesia’ memainkan peran penting sebagai “jembatan” komunikasi menerobos diversitas linguistik yang berbeda satu sama lain (termasuk di Papua), dan memungkinkan para penuturnya menjangkau dunia pendidikan modern. Namun mesti disadari pula akan sisi buruknya, terutama bahwa ‘bahasa Indonesia’ menjadi dominan sehingga bahasa-bahasa lain keumgkinan akan tersisihkan. Entah bahasa Batak, Jawa, Bali dan termasuk 250 bahasa etnis Melanesia di tanah Papua. Padahal Bahasa Indonesia baru digunakan secara serius sejak 1950 di Papua oleh para pendakwah dan pejabat kolonial dalam rangka ‘menyatukan’ wilayah Papua dengan wilayah Hindia Belanda lainnya. Hal ini seiring dengan kebijakan diskriminasi kolonial Belanda yang hanya memperbolehkan bahasa Belanda diajarkan pada garis keturunan tertentu saja.
Apabila menenggok lebih jauh ke masa sebelumnya, maka bangsa Melanesia sebenarnya belum cukup dikenal para nasionalis Indonesia, selain sebagai koloni Belanda yang dalam banyak hal tidak terlibat langsung dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Diluar itu, wilayah ini cukup terisolir dari koloni Belanda di sebelah barat, kecuali wilayah pesisir utara yang menjalin hubungan dagang tradisional dengan Maluku. Selebihnya hanya bayang-bayang penjara besar – Boven Digul, di tengah sebagian besar masyarakat yang masih hidup di zaman batu (Benedict Andersson: 2002)
Ini berarti bangsa Melanesia, tidak terlibat dalam beberapa proses sejarah penting, terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia. Pertama, saat bahasa Indonesia dipermaklumkan sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda 1928, tidak ada yang mewakili bangsa Papua dalam peristiwa tersebut, kedua, saat bahasa Indonesia dianjurkan semasa pendudukan Jepang untuk menggusur bahasa Belanda, hal itu tidak terjadi di Papua, apalagi karena pertimbangan militer dan kondisi sosial politik waktu itu, Jepang membagi Hindia Belanda menjadi tiga wilayah koloni terpisah, dan Papua berada dibawah Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, ketiga, saat bahasa Indonesia dipergunakan sebagai wahana perlawanan menyerang kolonialisme yang dipuncaki proklamasi kemerdekaan RI 1945, justru bangsa Papua belum ‘mengenal’ NKRI.
Dari tiga fakta ini, bisa dibilang bahasa Indonesia adalah produk historis yang dalam prosesnya tidak sepenuhnya melibatkan bangsa Melanesia. Barulah pada tahun 1963 ketika Orde Lama mencanangkan operasi Trikora, dan disusul pelaksanaan Pepera semasa Orde Baru tahun 1969 bahasa Indonesia mulai dijadikan ‘bahasa resmi’ di Papua.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia yang sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, ia hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll. Untuk sebagian besar lainnya bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia ialah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia Kata “Indonesia” berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu Indos yang berarti “India” dan nesos yang berarti “pulau”. Jadi kata Indonesia berarti kepulauan India, atau kepulauan yang berada di wilayah India
Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, “jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia”. atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia”.
Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.
Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.
Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, atau Banjarmasin, atau Samarinda, atau Maluku, atau Jakarta (Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhirpun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Tionghoa Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.
Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan Singapura masih dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-negara jiran di Asia Tenggara.
Dengan memilih Bahasa Melayu Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu lagi seperti pada masa Islam berkembang di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan persatuan dan kebangsaan.Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian distandardisasi (dibakukan) lagi dengan nahu (tata bahasa), dan kamus baku juga diciptakan. Hal ini sudah dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.
Begitulah Awal Mula Bahasa Indonesia yang dapat awalmula.com rangkum dari berbagai sumber, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita seputar sejarah asal usul bahasa Indonesia.
Sumber :
www.google.com
www.wipedia.com key : sejarah bahasa indonesia
ANALISIS TUGAS
1. Overview, utility dalam analisa tugas
Overview adalah suatu
ringkasan yang seluruhnya di gunakan untuk koleksi.
Utility sebagai pengaca kepada fungsionalitas sistem atau sistem yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisien kerjanya.
Utility sebagai pengaca kepada fungsionalitas sistem atau sistem yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisien kerjanya.
Analisis Tugas
Pada proses menganalisa, menggambar,
melaksanakannya dan memeriksa tugas-tugas tersebut, sebagai berikut :
- Komponen yakni sebagai aktivitas, artifak dan hubungan,
Fokus Analisis Tugas digunakan sebagai fokus pada lingkungan,
Input dan Output digunakan sebagai pengumpulan Data dan Reprentasi Data Dokumentasi,
Interview digunakan sebagai terstruktur, Tidak Terstruktur dan Semi Struktur,
Observasi digunakan sebagai merekam apa yang terjadi, Mencatat bagian-bagian yang di anggap penting Reprentasi daftar, Ringkasan dan Naratif.
- Komponen yakni sebagai aktivitas, artifak dan hubungan,
Fokus Analisis Tugas digunakan sebagai fokus pada lingkungan,
Input dan Output digunakan sebagai pengumpulan Data dan Reprentasi Data Dokumentasi,
Interview digunakan sebagai terstruktur, Tidak Terstruktur dan Semi Struktur,
Observasi digunakan sebagai merekam apa yang terjadi, Mencatat bagian-bagian yang di anggap penting Reprentasi daftar, Ringkasan dan Naratif.
2. Jenis-Jenis Analisis Tugas
* Analisis Tugas : Proses menganalisa, menggambar,
melaksanakannya dan memeriksa
tugas-tugas tersebut.
* Komponen : Aktivitas, Artifak dan Hubungan
* Fokus Analisis Tugas : Fokus pada lingkungan
* Input dan Output : Pengumpulan Data dan Reprentasi Data
* Dokumentasi
* Interview : Terstruktur, Tidak Terstruktur dan Semi Struktur
* Observasi : Merekam apa yang terjadi, Mencatat bagian-bagian yang di anggap penting
* Reprentasi Data : Daftar, Ringkasan dan Naratif
* Contoh Pengelompokkan Tugas : Fixed Sequence, Optinal Tasks, Waiting Events, Cycles, Time Sharing, Discreationary
* Komponen : Aktivitas, Artifak dan Hubungan
* Fokus Analisis Tugas : Fokus pada lingkungan
* Input dan Output : Pengumpulan Data dan Reprentasi Data
* Dokumentasi
* Interview : Terstruktur, Tidak Terstruktur dan Semi Struktur
* Observasi : Merekam apa yang terjadi, Mencatat bagian-bagian yang di anggap penting
* Reprentasi Data : Daftar, Ringkasan dan Naratif
* Contoh Pengelompokkan Tugas : Fixed Sequence, Optinal Tasks, Waiting Events, Cycles, Time Sharing, Discreationary
- Analisa tugas : Proses menganalisa bagaimana
manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada
Metode untuk
menganalisis pekerjaan orang:
- Apa yang orang kerjakan
- dengan apa mereka itu bekerja
- apa yang harus mereka ketahui
Contoh: Membersihkan
rumah
Teknik (pendekatan) untuk
analisa tugas / Jenis-jenis
A. Dekomposisi tugas, memilah tugas ke
sub-tugas beserta urutan pelaksanaannya
B. Teknik berbasis pengetahuan, melihat apa
yang harus diketahui oleh user tentang objek dan aksi yang terlibat dalam tugas
dan bagaimana
pengetahuan itu diorganisasikan
C Analisa berbasis relasi-entitas, pendekatan
berbasis objek, dimana penekanannya pada identifikasi aktor dan objek, relasi
dan aksi yang dilakukan.
Analisa tugas dikhususkan untuk mengenali kepentingan
user. Beberapa aspek analisa tugas sangat mirip dengan model kognitif berorientasi-goal.
Analisa tugas cenderung lebih melihat pada apa yang
harus dilakukan oleh user sedangkan pada model kognitif lebih melihat pada
proses kognitif internal seseorang dalam melakukan pekerjaannya (internal
mental state), maka granularitasnya biasanya lebih kecil dibandingkan
analisa tugas.
Ø Dekomposisi Tugas
Teknik analisa tugas umumnya membuat dekomposisi tugas
untuk mengekspresikan aksi yang harus dilakukan, seperti pada contoh di atas.
Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah hierarchical task analysis
(HTA). Output HTA adalah hirarki tugas dan sub-task dan juga plans (rencana)
yang menggambarkan urutan dan kondisi (syarat) suatu sub-tugas dilaksanakan.
0. In order to clean the house
1. get the vacuum cleaner out ,,,,ambil vacuum cleaner
2. fix the appropriate attachment,,,,atur hingga layak
digunakan
3. clean the rooms ,,,,bersihkan ruangan
3.1. clean the hall ,,,,teras
3.2. clean the living rooms,,,,,,ruang keluarga/tamu
3.3. clean the bedrooms,,,,tempat tidur
4. empty the dust bag,,,,kosongkan tempat debunya
5. put the vacuum cleaner and tools away,,,,,taruh
pada tempatnya kembali
Plan 3 dapat dibuat lebih spesifik lagi:
Plan 3: do
3.1 every day
3.2 once a week
Ø Analisa Berbasis Pengetahuan
Dimulai dengan mendaftar semua objek dan aksi yang
terlibat dalam tugas dan kemudian membangun taksonominya, mirip seperti apa
yang dilakukan pada bidang biologi: hewan termasuk dalam invertebrata dan
vertebrata, hewan vertebrata adalah ikan, burung, reptil, amphibi, atau
mamalia, dan seterusnya Tujuannya untuk memahami knowledge yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas
Pembuatan taksonomi dapat dilihat pada contoh berikut
:
1. Motor controls
2. Steering steering wheel, indicators
3. Engine/speed
4. Direct ignition, accelerator, foot brake
5. Gearing clutch, gear stick
6. Lights
7. External headlights, hazard lights
8. Internal courtesy light
9. Wash/wipe
10. Wipers front wipers, rear wipers
11. Washers front washers, rear washers
12. Heating temperature control, air direction,
fan, rear screen heater
13. Parking hand brake, door lock
14. Percobaan pertama membuat taxonomy kontrol mobil
Ø Entity-Relationship Based Techniques
Diadopsi dari desain database. Dalam database, entitas
yang dipilih untuk analisa adalah yang diharapkan untuk direpresentasikan pada
system komputer. Dalam analisa tugas, jangkauan entitas tidak terbatas pada
komputer entitas termasuk objek fisik, aksi yang dilakukan dan manusia yang
melaksanakannya. Objek juga dapat berbentuk komposit dimana membentuk
mengandung lebih dari satu objek. Seperti pada pendekatan pengetahuan pusat
analisa masalah objek dan aksi, tetapi penekanannya pada hubungan antaranya,
ketimbang ‘kemiripan ‘nya.
Contoh:
1. Market gardening firm
2. Untuk entitas objek:
3. Object Pump3 simple – irrigation pump
Attributes:
Status: on/off/faulty
Capacity: 100 litres/minute
Penekanannya bukan untuk menghasilkan representasi
mesin,melainkan untuk menjelaskan partisipasinya dalam tugas manusia dan
komputer.
3. Sumber Informasi dan Pengumpulan
Data
Analisis tugas memungkinkan kita membuat suatu
struktur data mengenai tugas, dan hasilnya akan baik jika didukung oleh sumber
data yang baik pula. Proses analisis data tidak semata-mata mengumpulkan,
menganalisis, mengorganisasikan data dan mempresentasikan hasil, namun
kadangkala kita harus kembali melihat sumber data tersebut dengan pertanyaan
dan padangan baru. Pada prakteknya, keterbatasan waktu dan biaya menyebabkan
seorang analis berusaha mengumpulkan data yang relevan secepat dan seekonomis
mungkin. Bahkan jika dimungkinkan, seorang analis harus dapat memaksimumkan
penggunaan sumber informasi murah yang sudah ada sebelum melakukan pengumpulan
data yang memakan biaya.
Berikut ini adalah beberapa sumber informasi yang
dapat diper gunakan untuk membuat analisis tugas :
A. Dokumentasi
Sumber data yang mudah didapat adalah dokumentasi yang
telah ada di organisasi seperti buku manual, buku instruksi, materi training
dan lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini umumnya berfokus pada item tertentu
dalam suatu peralatan atau software komputer. Dokumen manual peralatan tertentu
misalnya, mungkin hanya memberikan informasi mengenai fungsi dari peralatan
tersebut tidak bagaimana peralatan tersebut digunakan dalam pengerjaan suatu
tugas. Selain itu juga mungkin terdapat dokumen peraturan perusahaan dan
deskripsi tugas yang memberikan informasi mengenai tugas tertentu dalam konteks
yang lebih luas. Namun perlu diperhatikan, dokumentasi jenis ini
hanya memberitahukan bagaimana seharusnya suatu
pekerjaan dilakukan bukan bagaimana sebenarnya seseorang melakukan pekerjaan
tersebut.
B. Observasi
Observasi langsung baik secara formal maupun informal
perlu dilakukan jika seorang analis ingin mengetahui kondisi dari pengerjaan
tugas. Hasil observasi dan dokumentasi yang ada dapat digunakan untuk analisis
sebelum memutuskan untuk melakukan pengumpulan data dengan tehnik lain yang
memakan biaya. Observasi dapat dilakukan di lapangan atau dalam sebuah
laboratorium. Jika observasi dilakukan di lapangan analis dapat mengetahui
kondisi yang sebenarnya dari proses pengerjaan tugas. Sebaliknya, pada
observasi yang dilakukan di labor atorium, analis dapat dapat lebih
mengendalikan lingkungan dan umumnya tersedia fasilitas yang lebih baik.
Observasi juga dapat dilakukan secara aktif dengan memberikan pertanyaan atau secara
pasif dengan hanya memperhatikan obyek ketika sedang bekerja.
C. Wawancara
Bertanya pada seorang yang ahli pada bidang tugas yang
akan dianalisis seringnya merupakan cara langsung yang cepat untuk mendapatkan
informasi mengenai suatu tugas. Ahli tersebut bisa saja si manager, supervisor,
atau staf yang memang mengerjakan tugas tersebut. Wawancara kepada ahli
sebaiknya dilakukan setelah observasi. Hasil observasi dapat direfleksikan
dengan wawancara untuk mengetahui perilaku atau kondisi yang diinginkan dan
tidak diinginkan.
D. Analisis Awal
Setelah data diperoleh dari beberapa sumber seperti
buku manual, observasi maupun wawancara, maka detail analisis dengan berbagai
metode yang ada dapat mulai dilakukan. Untuk tahap awal, dapat dilakukan dengan
mendaftar obyek dan aksi dasar. Cara mudah yang dapat ditempuh adalah dengan
menelusuri dokumen-dokumen yang ada dan mencari kata benda yang akan menjadi
obyek, serta kata kerja yang akan menjadi aksi. Namun hal ini tidaklah
selamanya cukup. Tidak mudah mengenali posisi obyek dan aksi tersebut dalam
dokumen terutama untuk obyek atau aksi yang dijelaskan secara implisit.
E. Pengurutan
dan Klasifikasi
Ada beberapa tehnik untuk membuat klasifikasi dan
pengurutan entri berdasarkan beberapa atribut. Beberapa analis melakukan
pengurutan dan klasifikasi sendiri, namun ada juga yang dibantu oleh ahli
berdasarkan bidang analisis.
UIMS sebagai arsitektur
konseptual :
Isu utama adalah bagaimana memisahkan antara semantic
aplikasi dan interface yang tersedia bagi user. Banyak argument yang baik untuk
mendukung pemisahan ini, yaitu :
Portability : agar aplikasi
yang sama dapat digunakan di system yang berbeda maka membuat aplikasinya sebaiknya terpisah dari interface
device-dependent-nya.
Reusability : pemisahan
meningkatkan komponen untuk dapat digunakan kembali agar dapat mengurangi biaya.
Multiple interfaces : untuk
meningkatkan fleksibilitas aplikasi yang interaktif, beberapa interface yang berbeda dibuat untuk mengakses fungsionalitas yang
sama.
Customization : interface
user dapat dikustom oleh desainer dan user untuk meningkatkan keefektifan tanpa mengubah aplikasi
4. KOMPONEN DAN INPUT DAN OUTPUT
DATA I / O
Dalam Analisis tugas kita harus mempunyai dua macam cara/system untuk melakukan analisa,yaitu :
- INPUT → Merupakan aktifitas pemberian data kepada komputer, dimana data tersebut merupakan masukan bagi komputer.
- OUTPUT → Keluaran, hasil dari suatu proses, baik berupa data maupun berbentuk informasi yang telah diolah.
Dalam Analisis tugas kita harus mempunyai dua macam cara/system untuk melakukan analisa,yaitu :
- INPUT → Merupakan aktifitas pemberian data kepada komputer, dimana data tersebut merupakan masukan bagi komputer.
- OUTPUT → Keluaran, hasil dari suatu proses, baik berupa data maupun berbentuk informasi yang telah diolah.
Unit Input(Input Device)
Input Device atau perangkat input atau alat masukan
adalah perangkat/ media untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori
dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Input
devices atau unit masukan yang umumnya digunakan personal computer (PC) adalah
keyboard dan mouse, keyboard dan mouse adalah unit yang menghubungkan
user(pengguna) dengan computer. Data yang dimasukkan ke dalam system computer
dapat berbentuk signal input dan maintenance input. Sign input berbentuk data
yang dimasukkan ke dalam system computer, sedangkan maintenance input terbentuk
program yang digunakan untuk mengolah datayang dimasukkan. Jadi input device
selain digunakan untuk memasukkan data dapat pula digunakan untuk memasukkan
program.
Berdasarkan sifatnya, peralatan input ini terdiri dari
beberapa macam- macam piranti input, yaitu:
Keyboard
Keyboard merupakan unit input yang paling penting
dalam suatu pengolahan data dengan computer. Keyboard dapat berfungsi
memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media bagi user untuk
melakukan perintah- perintah lainnya yang diperluka, seperti menyimpan file dan
membuka file.
Tombol- tombol suatu keyboard umunya dapat
dikelompokkan menjadi 4 bagian:
- Typewriter key (berfungsi sama seperti mesin
ketik. Contoh: tombol tabs, caps lock, enter, dll)
- Numeric key (berfungsi untuk menuliskan angka)
- Function key (fungsinya berbeda-beda seperti F1
untuk menampilkan menu help, dll)
- Special key (termasuk tombol Ctrl, Alt, Shift
dengan tombol lain. Contoh: Ctrl+C untuk copy)
Mouse
Mouse digunakan untuk mengatur perpindahan kursor,
member perintah secara praktisi, Setiap kita menggerakkan mouse di layar
monitor selalu tampak sebuah pointer(penunjuk mouse) yang ikut bergerak. Arah
gerak pointer di monitor selalu sesuai dengan aarah gerakkan mouse, sedangkan
bentuk tampilan ponter di monitor selain tergantung objek yang ditunjukkan de
layar juga tergantung setting yang kita tentukan.
Scanner
Scanner merupakan alat yang dapat digunakkan untuk:
mengcopy teks dari buku, majalah, Koran, atau lainnya ke dalam computer,
biasanya dalam program Microsoft Word, sehingga kita tidak perlu mengetikkan
kata demi kata.
Bar Code Reader
dipergunakan di swalayan untuk membaca label data
barang yang dicetak dalam bentuk font karakter. Font yang ada di barang
biasanya mempunyai 10 digit, 5 digit identik pabrik dan 5 digit kode barang.
Masih banyak perangkat input yang ada seperti Joystik,
touch screen, light pen dan lain- lain. Semakin manusia menambah temuan dari
tahun ke tahun makin banyak perangkat input yang dibuat.
Unit Output(output device)
Perangkat output atau output devices adalah
alat yang digunakan untuk menampikan informasi dari computer. Peralatan yang
sering digunalkan adalah monitor, printer, dan speaker.
Monitor
Monitor merupakan alat untuk menampilkan hasil
pengetikkan data lewat keyboard dan hasil pemrosesan data. Informasi atau
tulisan yang terlihat pada layar monitor dinamakan soft copy.
Printer
Merupakan alat untuk mencetak informasi pada kertas.
Informasi atau segala sesuatu yang telah dicetak di kertas dinamakan hard
copy.
Speaker
Merupakan alat untuk mengeluarkan suara. Speaker
biasanya dipakai pada computer yang menggunakan system operasi berbasis windows
atau multimedia.
5. REPRESENTASI DATA :
Representasi data adalah proses perubahan konsep-konsep yang abstrak maupun nyata dalam bentuk yg
kongkret.
Cara melakukan representasi data :
• Daftar, ringkasan, matriks
- Gunakan alat bantu bagan
- Tambahkan detail yang semakin bertambah
- Ketahui lebih lanjut berapa detail yang cukup
- Akankan ditambah ringkasan yang dihubungkan dengan
sub-tugas khusus
- Baik untuk tugas yang terurut
- Tidak mendukung dengan baik tugas-tugas yang paralel
- Tidak mendukung dengan baik percabangan
• Naratif:
- Menjelaskan tugas-tugas dalam bentuk kalimat
- Seringkali versi diperluas dari daftar atau
ringkasan
- Lebih efektif untuk mengkomunikasikan ide-ide umum
dari tugas
- Tidak efektif untuk detail
- Tidak efektif untuk tugas yang bercabang
- Tidak efektif untuk tugas paralel
• Hierarki
Hierarki Task Analysis (HTA)
- Notasi grafik dan dekomposisi dari tugas
- Tugas merupakan kumpulan dari aksi
- Tugas diatur ke dalam rencana
Mengelompokkan sub-tugas dengan berurut lebih disukai
dan kondisi-kondisi prasyarat
6. Evaluasi Heuristik
Evaluasi ini diusulkan oleh Nielsen dan Molich.
Heuristik adalah guideline, prinsip umum dan peraturan, pengalaman yang bisa
membantu suatu keputusan atau kritik atas suatu keputusan yang telah diambil,
beberapa penilaian bebas terhadap suatu design supaya kritik bisa memajukan
potensi daya guna.
Ada sepuluh dasar dari heuristik, seperti :
a. Visibilitas status system,
b. Kecocokan anatara system dan dunia nyata,
c. Kontrol user dan kebebasan,
d. Konsisten dan standar
e. Pencegahan kesalahan
f. Pengenalan atas penarikan kembali
g. Fleksibilitas dan efisiensi
h. Berhubungan dengan keindahan dan desain minimalis
i. Bantuan bagi user untuk mengenali, mendiagnosis dan
memperbaiki dari kesalahan,
j. Help dan dokumentasi.
Tujuan dari evaluasi heuristik adalah untuk
memperbaiki perancangan secara efektif.
Usability testing
Jika Anda melangkah ke tes kegunaan pada hari-hari
awal dari disiplin, maka akan terlihat sangat mirip dengan percobaan formal di
laboratorium psikologi. subyek
diminta untuk melakukan tes dan
data dianalisis dengan menggunakan metode
statistik.. Semua yang hilang adalah jas lab putih. Tidak mengherankan,
tes yang mahal untuk melakukan dan rumit untuk menjalankan, mengarah ke
pengembangan dari disiplin pecahan: kegunaan diskon.
7. Discount usability
Diskon kegunaan
Kegunaan Diskon memperkenalkan tiga teknik utama yang
bertujuan untuk menyederhanakan metode pengumpulan data:
- Thinking-aloud usability tests; Berpikir-keras
kegunaan tes;
- Low-fidelity prototypes; Low-fidelity prototipe;
- Heuristic evaluation. Heuristik evaluasi.
Teknik ini bekerja dengan baik sebagai bagian dari
siklus desain iteratif dimana masalah kegunaan yang ditemukan dan tetap dan
kemudian berikutnya “sekali pakai” prototipe lagi cepat diuji dengan sejumlah
kecil peserta .Pendekatan ini benar-benar merevolusi lapangan. Sekarang akan
sulit untuk menemukan seorang praktisi kegunaan yang tidak menggunakan sebagian
besar teknik ini selama tugas.
Bahkan, pendulum kini berayun begitu jauh sehingga
banyak orang yang meremehkan tradisional, pengujian laboratorium berbasis.
8. Cognitive walkthrough
Cognitive
walkthrough suatu usaha yang dilakukan untuk mengenalkan teori psikologike
dalam bentuk informal subjektif. Dengan kata lain ,usaha ini bertujuan untuk
mengevaluasi perancangan dengan melihat seberapa besar dukungan yang diberikan
ke pengguna guna memelajari berbagai tugas yang diberikan pendekatan ini
dikemukakan oleh polson, dkk walkthrough.
.Dalam
pendekatan ini terdapat beberapa isu yang timbul seperti :
a. Dampak interaksi apakah yang akan terjadi pada pengguna?
b. Proses kognotif apakah yang di butuhkan?
c. Masalah pembelajaran apakah yang mungkin terjadi
untuk melakukan cognitive walkthrough harus punya informasi yang dibutuhkan
a. Deskripsi dari interface yang dibutuhkan itu
b. Deskripsi tugas , termasuk usaha yang benar untuk melakukannya dengan struktur tujan untuk mendukungnya .
a. Dampak interaksi apakah yang akan terjadi pada pengguna?
b. Proses kognotif apakah yang di butuhkan?
c. Masalah pembelajaran apakah yang mungkin terjadi
untuk melakukan cognitive walkthrough harus punya informasi yang dibutuhkan
a. Deskripsi dari interface yang dibutuhkan itu
b. Deskripsi tugas , termasuk usaha yang benar untuk melakukannya dengan struktur tujan untuk mendukungnya .
Dengan
informasi ini maka evaluator dapat melakukan langkah – langkah cognitive
walkthrough :
a. Pilih tugas
b. Deskripsikan tujuan awal dari usar
c. Lakukan kegiatan / aksi yang tepat
d. Analisis proses keputusan untuk setiap kegiatan
a. Pilih tugas
b. Deskripsikan tujuan awal dari usar
c. Lakukan kegiatan / aksi yang tepat
d. Analisis proses keputusan untuk setiap kegiatan
Evaluasi
Heuristik di usulkan oleh Nielsen dan molich heuristic adalah guide line,
prinsip umum dan peraturan, pengalaman yang bias membantu suatu keputusan atau
kritik atas suatu keputusan yang di ambil ada 10 Ødasar heuristic yaitu :
a. Visibilitas status system
b. Kecocokan antara system dan dunia nyata
c. Control user dan kebebasan
d. Konsistensi dan standar
e. Pencegahan kesalahan
f. Pengenalan atas penarikan kembali
g. Fleksibelitas dan efisiensi
h. Berhubungan dengan keindahan dan design minimalis
i. Bantuan bagi user untuk mengenali mendiagnosis dan memperbaiki dari kesalahan
j. Help dan dokumentasi
a. Visibilitas status system
b. Kecocokan antara system dan dunia nyata
c. Control user dan kebebasan
d. Konsistensi dan standar
e. Pencegahan kesalahan
f. Pengenalan atas penarikan kembali
g. Fleksibelitas dan efisiensi
h. Berhubungan dengan keindahan dan design minimalis
i. Bantuan bagi user untuk mengenali mendiagnosis dan memperbaiki dari kesalahan
j. Help dan dokumentasi
Tujuan evaluasi heuristic adalah untuk memperbaiki perancangan secara efektif .
9. Model Kognitif
Metode langkah-langkah kognitif
adalah inspeksi kegunaan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kegunaan
isu-isu dalam sebuah perangkat lunak atau situs web, berfokus pada bagaimana
mudahnya bagi pengguna baru untuk menyelesaikan tugas dengan sistem.. Sedangkan
langkah-langkah kognitif adalah
tugas-spesifik, evaluasi heuristic mengambil pandangan holistik untuk
menangkap masalah yang tidak tertangkap oleh ini dan lainnya pemeriksaan
metode kegunaan Metode ini berakar pada pandangan bahwa pengguna biasanya
lebih memilih untuk mempelajari sistem dengan menggunakannya untuk
menyelesaikan tugas-tugas, bukan, misalnya, mempelajari manual. Metode ini
berharga karena kemampuannya untuk menghasilkan hasil yang cepat dengan biaya
rendah, terutama bila dibandingkan dengan pengujian kegunaan , serta
kemampuan untuk menerapkan metode ini pada awal fase desain, coding bahkan
sebelum dimulai.
Model Koqnitive (GOMS, CCT, Context based) Model Kognitif
adalah sebuah model yang di rancang dari cara kerja user,untuk mengetahui
bagaimana user akan berinteraksi dengan interface. - GOMS adalah suatu cara
menganalisa urutan langkah perkirakan durasi tiap langkah dan akhirnya dan
total waktu keseluruhan langkah. Analisa digunakan untuk menentukan jalur
critical, waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas. - Cognitive
Complexity Theory (CCT) adalah alat perekayasaan dengan pengukuran kemudahan
dan tingkat kesulitan secara garis besar digabung dengan dekripsi secara detail
dari perilaku user.CCT memiliki dua deskripsi paralel, satu adalah tujuan user
dan yang lainnya adalah sistem komputer atau disebut device pada CCT. Deskripsi
tujuan user berdasarkan hirarki yang tujuan mirip dengan GOMS, tetapi
diekspresikan menggunakan production rules
Teknik –teknik analisa
tugas:
GOMS ( Goals ,operators ,methods ,and selection )
CCT (cognitive complexity theory )
HTA (hierarchical task analysis )
GOMS (Goals, Operators, Methods, Selection Rules),
dikembangkan oleh Card,Moran dan Newell
• Goal / Tujuan : status terakhir yang ingin dicapai, kemudian uraikan dalam sub tujuan.
• Operator : aksi pada tingkat paling rendah (untuk menjalankan suatu kegiatan); misal: press key, drag mouse, memindahkan pointer
• Methods: urutan operator (prosedur) untuk menuntaskan suatu tujuan (satu atau lebih), contoh: Memilih kalimat gerakkan mouse ke awal kata, press mouse, tarik ke akhir kata, lepaskan mouse
Prosedur GOMS :v
- menganalisa urutan langkah.
- perkirakan durasi tiap langkah dan akhirnya total waktu keseluruhan langkah.
Analisa digunakan untuk menentukan jalur critical, waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas.
Batasan :
- GOMS bukan untuk tugas-tugas dimana langkah-langkahnya kurang dipahami
- bukan untuk user awam/ tidak berpengalaman.
Varian GOMS :
GOMS seringkali digabungkan dengan Keystroke Level
Analysis (KLM)
Selection Rules :
- dipakai ketika ada pilihan cara
- ujicoba GOMS untuk memperkirakan metode mana yang digunakan
Contoh: dapat menghapus sebuah kata baik dengan cara ctrl-X ataupun melalui menu tertentu.
Cognitive Complexity Theoryv (Kieras dan Polson)
- menggunakan dekomposisi tujuan dari GOMS
- hirarki Goal diekspresikan dengan Production Rules
if condition, then action
Model Kognitif
- Situated action
- Activity Theory
- Distributed Theory
• Situated Action :
- Teori mengenai ‘aksi’ yang selalu ada dalam konteks sosial ataupun fisikal
- Situasi memegang peranan dalam aksi user
- Dapat terjadi problem dalam komunikasi mesin-manusia, sehingga situasi tidak lagi berarti.
- Merupakan teori sosial, karena tidak hanya mempertimbangkan bagaimana seorang user berinteraksi dengan sebuah sistem..tapi juga bagaimana berinteraksi dengan user dan sistem lain disekitar.
• Goal / Tujuan : status terakhir yang ingin dicapai, kemudian uraikan dalam sub tujuan.
• Operator : aksi pada tingkat paling rendah (untuk menjalankan suatu kegiatan); misal: press key, drag mouse, memindahkan pointer
• Methods: urutan operator (prosedur) untuk menuntaskan suatu tujuan (satu atau lebih), contoh: Memilih kalimat gerakkan mouse ke awal kata, press mouse, tarik ke akhir kata, lepaskan mouse
Prosedur GOMS :v
- menganalisa urutan langkah.
- perkirakan durasi tiap langkah dan akhirnya total waktu keseluruhan langkah.
Analisa digunakan untuk menentukan jalur critical, waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas.
Batasan :
- GOMS bukan untuk tugas-tugas dimana langkah-langkahnya kurang dipahami
- bukan untuk user awam/ tidak berpengalaman.
Varian GOMS :
GOMS seringkali digabungkan dengan Keystroke Level
Analysis (KLM)
Selection Rules :
- dipakai ketika ada pilihan cara
- ujicoba GOMS untuk memperkirakan metode mana yang digunakan
Contoh: dapat menghapus sebuah kata baik dengan cara ctrl-X ataupun melalui menu tertentu.
Cognitive Complexity Theoryv (Kieras dan Polson)
- menggunakan dekomposisi tujuan dari GOMS
- hirarki Goal diekspresikan dengan Production Rules
if condition, then action
Model Kognitif
- Situated action
- Activity Theory
- Distributed Theory
• Situated Action :
- Teori mengenai ‘aksi’ yang selalu ada dalam konteks sosial ataupun fisikal
- Situasi memegang peranan dalam aksi user
- Dapat terjadi problem dalam komunikasi mesin-manusia, sehingga situasi tidak lagi berarti.
- Merupakan teori sosial, karena tidak hanya mempertimbangkan bagaimana seorang user berinteraksi dengan sebuah sistem..tapi juga bagaimana berinteraksi dengan user dan sistem lain disekitar.
Contoh :
10.
Interpretive Evaluation
Jadi kesimpulannya ,,,analisa tugas merupakan hal yang
sangat penting sekali dan sangat diperlukan bagi setiap orang ,Analisa tugas
sangat membantu dalam mengerjakan pekerjaan bukan hanya dibidang komputer saja
tapi dibidang yang lain juga.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)