Sabtu, 11 Desember 2010

ISD


Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya.
Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara adat.
Kebudayaan sendiri berkembang melalui beberapa periode. Mulai dari zaman prasejarah, zaman purba, zaman madya hingga zaman baru.
Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yng di bangun pada zaman ini.
Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda.
Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.

Kamis, 02 Desember 2010

HAKIKAT MASYARAKAT MADANI


HAKIKAT  MASYARAKAT MADANI
Konsep MM dalam bahasa arab dikenal dengan istilah al-mujtama’ al-madani dan dalam bahasa inggris dikenal dengan civil society yang berarti masyarakat sipil kewargaan.civil society berasal dari sejarah masyarakat barat dengan cicero mengemukakan konsep societas civilis dalam filsafat politiknya yang berarti komunitas politik yang beradab dan didalamnya termasuk masyarakat madinah yang dibangun oleh Nabi Muhammad. Yaitu masyarakat yang mengacu pada nilai-nilai kebijakan umum. Yang disebut al-khair.
Yaitu pengelompokan anggota masyarakat sebagai warga negara mandiri yang dapat dengan bebas bertindak aktif baik dalam wacana maupun praktis mengenai segala hal yang berkaitan dengan masalah masyarakat pada umumnya (A.S  HIKAM)
Menurut Gellner,yaitu masyarakat yang terdiri atas institusi non-pemerintah yang otonom dan cukup kuat untuk mengimbangi Negara.
Gagasan MM/CS lahir untuk menolak kesewenag-wenangan kekuatan elit yang mendominasi kekuasaan Negara yang ini pada dasarnya merupakan wujud dari system demokrasi.
Konsep civil society dipopulerkan oleh Adam Ferguson pada abad ke-18. MM berarti suatu corak kehidupan masyarakat yang terorganisir.mempunyai sifat kesukarelaan ,kesewadayaan,kemandirian,namun mempunyai kesadaran hukum yang tinggi.

Menurut Nurcholish Madjid:
1.      Egalitarian
2.       Penghargaan pada prestasi bukan prestise
3.      Keterbukaan
4.      Partisipasi anggota masyarakat
5.      Adanya pemilu
Sementara menurut AS.HIKAM ciri-ciri MM antara lain Sukarela,swasembada,mandiri,terkait pada hukum.


PERWUJUDAN MM DI INDONESIA
Karateristik MM di indonesia berbeda karena:
1.      Keanekaragaman budaya masyarakat indonesia
2.      Adanya pengertian antara sesama anggota masyarakat
3.      Toleransi yang tinggi
4.      Adanya kepastian hukum
Perwujudan MM di indonesia bisa diruntut sejak masa koloniaol belanda ketika mulai konsep kapitalisme di indonesia yang pada akhirnya mendorong perubahan dimasyarakat melalui proses industrialisasi,urbanisasi, dan pendidikan moderen.Hal ini pada akhirnya memunculkan kesadaran dikalangan kaum elit pribumi yang mendorong terbentuknya organisasi social moderen. Perkembangan MM sendiri sangat menjajikan pada tahun 1950-an dimana banyak berkembang organisasi social politik yang didukung oleh masyarakat yang baru bebas merdeka sehingga mampu menciptakan kelompok masyarakat yang mampu menjadi pengontrol atas penguasa. Pada masa demokrasi  terpimpin. Politik indonesia didominasi  oleh mobilisasi massa untuk legitimasi politik sehingga setiap aksi masyarakat diangggap sebagai kontra revolusi. Lahirnya ORBA membawa secercah harapan baru terhadap adanya perkembangan MM kembali.Namun dalam bidang politik.orba memperkuat posisi Negara di berbagai bidang,intervensi Negara yang kuat dan jauh,terutama lewat jaringan birokrasi dan aparat keamanan.Akibatnya terjadi kemerosotan kemandirian dan partisipasi politik masyarakat serta menyempitnya ruang-ruang bebas yang dulu pernah ada.sebaliknya lahirnya orde reformasi kembali membuka keran-keran kebebasan karena adanya perluasan jaminan dalam hak-hak pemenuhan hak-hak asasi setiap warga negara yang intinya mengarahkan pada aspek kemandirian setaip warga negara.Hambatan /tantangan MM di indonesia.
1.      Berkembangnya kelas menengah
2.      Pertumbuhan LSM yang banyak tapi masih lemah
3.      Pertumbuhan pres yang pesat
4.      Kaum cendekiawan merasa aman jika dekat kekuasaan


Strategi perkembangan MM  (Dawam Rahardjo):
1.      Mengutamakan integrasi nasional dan politik. MM tidak akan berkembang selama masyarakat belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang tinggi
2.      Mengutamakan reformasi sistem politik demokrasi,tidak perlu menunggu  selesainya pembangunan ekonomi.
3.      Pembangunan MM  sebagai basis yang kuat ke arah demokratisasi,dengan orientasi pada pendidikan dan penyadaran politik terutama pada kelas menengah.